Mengapa di Sebut Sebagai Musuh Besar Taliban,Siapakah ISIS-K Itu?

Jakarta - Dalam pidatonya tentang proses evakuasi dari Afghanistan, Presiden AS Joe Biden juga menyinggung tentang betapa berbahayanya kelompok yang disebut ISIS-K. Dia mengatakan, ISIS-K atau ISIS-Khorasan terus berusaha untuk menargetkan bandara, menyerang pasukan AS dan sekutunya, serta menyerang warga sipil tak berdosa.

"Semakin lama kami di sana, semakin kami berisiko diserang oleh ISIS-K, yang juga adalah musuh besar Taliban, "ujar Biden pada Selasa (24/8/2021). Dalam perkembangan terbaru, ISIS-K megeklaim bertanggung jawab dalam serangan bom di luar bandara Kabul, yang membunuh puluhan tentara AS maupun warga sipil Afghanistan.

Banyak yang acquainted dengan nama ISIS alias Negara Islam di Irak dan Suriah. Sementara ISIS-K yang dimaksudkan Biden merujuk pada ISIS-Khorasan. Melansir KSL, ISIS-K merupakan "afiliasi" ISIS di Pakistan dan Afghanistan.

Khorasan sendiri adalah istilah modern-day untuk wilayah timur Persia kuno sejak abad ke-3. Khorasan meliputi wilayah yang kini merupakan bagian dari Iran, Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Menurut laporan Center for Strategic and International Researches (CSIS), ISIS-K terlibat dalam hampir 100 serangan terhadap warga sipil di Afghanistan dan Pakistan sejak 2017.

Kelompok tersebut juga terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan dari AS, Afghanistan, dan Pakistan, sebanyak sekitar 250 kali. Menurut USA Today, ISIS-K dan Taliban tidaklah akur dan saling bertempur satu sama lain. Bahkan kedua kelompok ini sering jual-beli tembakan. USA Today mewartakan, ISIS-K bahkan mengecap Taliban tidak cukup taat dalam menjalankan "syariat Islam" versi mereka.

KSL melaporkan, para pentolan ISIS-K sebenarnya sudah banyak yang dihabisi oleh pasukan AS. Sebanyak empat pemimpin ISIS-K dieliminasi pasukan AS dalam kurun waktu masing-masing pada Juli 2016, April 2017, Juli 2017, dan Agustus 2018. ISIS-K juga ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing oleh Kementerian Luar Negeri AS pada Januari 2016.

CSIS melaporkan, AS dan NATO telah melancarkan lebih dari 300 serangan udara terhadap kelompok itu sejak Januari 2017. CSIS menambahkan, ISIS-K berusaha mendirikan "Khilafah" yang dimulai di Asia Selatan dan Tengah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ditjen Pajak Menyita Rumah dan Ruko Warga yang Menunggak Pajak Total Sebesar Rp 3,2 Miliar

Terkait Meningkatnya Angka Pasien Rawat Akibat Omicron, WHO Menyetujui Pengunaan 2 Obat Baru Untuk Covid-19

Sosok Misterius di Abad ke-19 "Jack The Ripper" Pembunuh dari Inggris