Anggota Militan Taliban Dilarang Bawa Senjata ke Taman Hiburan

Kabul - Para militan Taliban dilarang membawa senjata mereka di taman-taman hiburan di Afghanistan, kata juru bicara kelompok itu hari ini.

Kebijakan tersebut dianggap sebagai upaya Taliban untuk menampilkan gambaran yang lebih ramah sebagai penguasa baru Afghanistan.

Militan Taliban, yang menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam perang melawan pemerintah dukungan Amerika Serikat, memenuhi taman-taman hiburan di berbagai kota di Afghanistan sejak mereka merebut kekuasaan pada Agustus lalu.

"Mujahidin Emirat Islam tidak diperbolehkan memasuki taman-taman hiburan bersama senjata, seragam militer dan kendaraan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Rabu (2/2).

"( Mereka) wajib mematuhi semua aturan dan regulasi di taman-taman hiburan."

Taliban dikenal sebagai kelompok anti kompromi dan sering menerapkan hukum mereka yang keras secara harsh ketika pertama kali berkuasa pada 1996-2001.

Namun sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus, mereka mencoba menunjukkan wajah yang lebih moderat kepada rakyat Afghanistan dan masyarakat dunia, ketika pemerintahan sementara mereka berjuang menghadapi krisis kemanusiaan.

Tempat yang menarik bagi para militan Taliban adalah salah satu taman hiburan terbesar di Kabul dan sebuah taman di pinggir waduk Qargha, di pinggiran barat kota itu.

Sambil menenteng senjata otomatis, mereka antre untuk menaiki komidi putar dan ayunan kapal bajak laut, sementara pengunjung biasa memandang mereka dengan gugup.

Sebagian besar militan yang berbicara dengan Reuters mengaku belum pernah mengunjungi Kabul sebelum Taliban merebut ibu kota itu pada 5 Agustus.

Beberapa di antara mereka mengaku sangat ingin mendatangi taman hiburan itu sebelum ditugaskan kembali ke daerah lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ditjen Pajak Menyita Rumah dan Ruko Warga yang Menunggak Pajak Total Sebesar Rp 3,2 Miliar

Terkait Meningkatnya Angka Pasien Rawat Akibat Omicron, WHO Menyetujui Pengunaan 2 Obat Baru Untuk Covid-19

Sosok Misterius di Abad ke-19 "Jack The Ripper" Pembunuh dari Inggris